DALAM kehidupan rumah tangga, selalu saja ada sisi manis dan pahit. Sebagaimana kita tahu bahwa rumah tangga merupakan hubungan yang menyatukan dua orang yang memiliki karakter yang berbeda. Namun, memiliki visi dan tujuan yang sama. Tentunya perbedaan ini dapat memicu timbulnya konflik diantara kedua belah pihak.Salah satu cara meredam konflik adalah dengan memahami tugas dan kewajiban masing-masing. Seperti kewajiban istri terhadap suami dalam islam dan sebaliknya Suami memiliki kewajiban sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut :
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.
Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Q.S.al-Nisa (4) : 34)Artinya bahwa, seorang suami harus mampu membimbing istrinya menuju jalan yang lebih baik. Namun, terkadang sifat keras kepala seorang wanita, membuat suami cenderung bingung harus melakukan apa.
Padahal istri memiliki kewajiban untuk menaati semua perkataan suami. Menaati seluruh kewajiban sebagai istri merupakan cerminan sikap dan ciri-ciri istri sholehah .Sebagaimana hadist berikut:Dari Abdillah bin ‘Amr, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda ; dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah istri yang salehah. (HR. Muslim, Nasa’I dan Ahmad)
Cara Menghadapi Istri yang Keras Kepala dalam IslamSifat keras kepala memang dapat menjadi sebuah bomerang. Apalagi dalam kehidupan rumah tangga yang notabene adalah menyatukan dua pemikirian. Sifat keras kepala terutama yang dimiliki oleh istri terkadang membuat para suami menjadi frustasi dan pada akhirnya menimbulkan percekcokan yang berimbas pada keharmonisan rumah tangga.
Sifat keras kepala biasanya merupakan karakter yang telah melekat dan dibawa semenjak sebelum menikah. Namun, pada dasarnya sifat ini dapat melekat dan harusnya memang dapat dikendalikan. Sifak keras kepala dapat muncul pada sebagian orang yang notabene bisa dibilang seperti anak bungsu. Dimana keinginan dan kemauannya dan selalu dituruti dan cenderung bersifat manja.Dalam hal ini, kemudian sifat keras kepala tersebut terbawa oleh sang wanita hingga ke kehidupan rumah tangga.
Karena telah melekat sejak kecil tentunya sifat ini cenderung sulit untuk di kendalikan. Namun, setelah anda menemukan sebab yang mrmbuat istri anda menjadi keras kepala tentu anda dapat mengambil sikap. Yang paking terpenting adalah tugas anda sebagai kepala keluarga dalam membumbing dan mengarahkan istri anda harus dilakukan dengan seksama.2. Jangan Pelit Mengucapkan Maaf
“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (Q.S. al-A’raf (7) : 199)Ada masa ketika sifat keras kepala istri menjadi pemicu pertengkaran dalam rumah tangga. Tentunya sebagai seorang yang keras kepala ia akan enggan memintaa maaf duluan. Namun, salah satu cara mengendalikan sifat keras kepala istri anda tidak laun adalah dengan menjadi pemaaf dan memaafkannya.
3. Komunikasikan dengan TepatDalam hal apapun komunikasi selalu dapat membawa dampak positif. Sebagaimana air yang mematikan api. Begitulah anda harus menjalin komunikasi dengan sang istri. Bicarakan dengan santai dan rileks sehingga ia tidak merasa tersinggung.
Editor : Buliran News