Baru-baru ini heboh di media sosial tentang adanya SPBU yang diduga lebih melayani pelansir dibanding konsumen biasa.
Dari hasil penelusuran media ini, diduga SPBU tersebut berada di wilayah Kabupaten Barito Utara, tepatnnya SPBU KM. 18 Hajak, Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Dari informasi yang diunggah, terlihat mobil yang mengantri membawa tangki besar dan puluhan jerigen.
Kini informasi tersebut sudah viral akibat diunggah oleh banyak pengguna media sosial.
Dari unggahan akun Facebook bernama “Mira” sampai kepada tanggal 6 desember 2025 telah disukai oleh sebanyak 6,1 ribu pengguna, 1,7 ribu komentar dan dibagikan ulang oleh sebanyak 1 ribu pengguna Facebook.
“Tolong nanti ditutup pak Kapolres” ungkap suara didalam video tersebut.
“Masyarakat menerima harga bensin diluar dengan harga 30 ribu, nggak sesuai harga, sedangkan disini pelangsiran full, ada yang 600 liter” lanjut ungkapan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, LSM Lumbung Informasi Rakyat Kalimantan Tengah menyampaikan reaksi keras.
Dalam pernyataanya, Sekretaris Wilayah LSM Lumbung Informasi Rakyat Kalimantan Tengah, Supardi S depung meminta kepada Kapolres Barito Utara dan Pertamina untuk menelusuri hal tersebut dan segera mengambil tindakan.
“Isu kelangkaan BBM di Barito utara belakangan ini telah menjadi perhatian publik, bahkan baru-baru ini Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Tengah membuat pernyataan mendorong percepatan pasokan BBM ke Barito Utara akibat terjadinya kelangkaan, bahkan beliau juga mendorong pengawasan guna menghindari oknum yang menyalahgunakan distribusi” ungkap S Depung.
“Nah, ini ketika masyarakat bergerak melakukan pengawasan, terindikasi kuat bahwa ada kecurangan ditingkat penyalur yang pada akhirnya sangat merugikan masyarakat, baik kerugian akibat kekurangan ketersediaan, maupun kerugian akibat harga yang mahal. Untuk itu maka kami minta kepada Pertamina untuk melakukan tindakan administratib yang setimpal, kemudian meminta kepada penegak hukum untuk melakukan penindakan apabila memang ada unsur pidananya” tandasnya.
" Tegasnnya, karena BBM adalah nafas ekonomi dan nafas kehidupan masyarakat, maka Pertamina dan Kapolres harus segera bertindak" Pungkasnya.
Editor : Redaktur Buliran