Negosiasi Indonesia dan Amerika Serikat Sepakat Selesaikan Tarif Trump dalam 2 Bulan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Proyek Strategis Nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Proyek Strategis Nasional.

Buliran.com - Jakarta,

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap delegasi Indonesia masih berusaha melakukan negosiasi terkait tarif resiprokal 32 persen yang ditetapkan Amerika Serikat terhadap produk-produk Indonesia. Dia menyebut kedua negara sepakat menyelesaikan negosiasi dalam jangka waktu dua bulan.

Hal itu diungkapkan dalam konferensi pers yang disiarkan dari Washington secara online, Jumat (18/4/2025), didampingi dua anggota tim yakni Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu.

“Indonesia sepakat dengan Amerika Serikat akan diberikan langkah lanjutan dengan tim teknis baik dari United States Trade Representative (USTR) maupun secretary of commerce dan ada yang menarik bahwa Indonesia dan Amerika Serikat bersepakat untuk menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari dan sudah disepakati kerangka ataupun framework acuannya,” ujar Airlangga.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan kedua negara telah menyusun dan menyepakati kerangka perjanjian kerja sama. Adapun perjanjian tersebut mencangkup beberapa kesepakatan.

“Formatnya pun sudah disepakati yaitu format dari framework perjanjian dan scoping-nya termasuk kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral penting dan juga terkait dengan reliabilitas dari koridor rantai pasok yang mempunya resiliesi tinggi,” ucapnya.

Dia berharap pertemuan yang dilakukan akan ditindaklanjuti dengan berbagai pertemuan satu hingga tiga putaran.

“Kami berharap dalam 60 hari kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dengan Amerika Serikat,” tutur dia.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengerek naik tarif impor Indonesia nyaris 50 persen. Tepatnya 47 persen untuk produk garmen dan tekstil buatan Indonesia.

Menko Airlangga menyebutkan, tarif impor tekstil dan garmen yang diberlakukan Trump untuk produk Indonesia ini, melejit ketimbang keputusan tarif pada 2 April 2025 sebesar 32 persen. Ditambah tambahan tarif 10 persen selama penundaan 90 hari, ditambah tarif terdahulu yang berkisar 10 persen hingga 37 persen.

"Dengan diberlakukannya 10 persen tarif tambahan, maka tarifnya (total) menjadi 10 persen, ditambah 10 persen, ataupun 37 persen ditambah 10 persen lagi," kata Menko Airlangga dalam konferensi pers daring kemarin. (Ic/Red)

Editor : Redaktur Buliran