Scroll untuk baca artikel
banner ping kiri 120x600
banner kuping kanan120x600
banner1

Menikmati Alam Burangrang Bersama PENA Depok

Menikmati Alam Burangrang Bersama PENA Depok
Menikmati Alam Burangrang Bersama PENA Depok
bawah headline

BERCENGKRAMA dengan alam dalam bentuk kegiatan yang selalu dilakukan oleh komunitas pecinta alam, Penikmat Alam Indonesia (PENA) Kota Depok. Di tengah kesibukannya dalam melaksanakan rutinitas kesehariannya, personil personil PENA yang lebih akrab disapa Sahabat PENA ini, tetap berupaya hadir di tengah alam untuk menuntaskan dahaga petualangannya.Kali ini, komunitas yang sebagian besar personilnya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di RSUD Kota Depok itu hadir menyapa keindahan dengan menyisir keasrian dengan berjuta pesona nan penuh magis yang ditawarkan Gunung Burangrang.

Meski yang ikut mendaki hanya tujuh orang saja yang terdiri dari : Awan, Orie, Ahmad, Anggie, Titi, Ari dan Imel, namun hal itu tak mengurangi kegembiraan mereka saat kembali berada di pelukan alam bebas."Berada di alam bebas, selain menjadikan kita sebagai makhluk yang mensyukuri karunia ilahi, juga sebuah bentuk kecintaan kita kepada ciptaan Tuhan lainnya," kata Awan.

Gunung Burangrang yang keberadaannya tak seberapa jauh dari Kota Depok, memang sengaja dipilih oleh PAI Depok karena waktu yang mereka miliki sangatlah terbatas dan mereka memanfaatkan waktu tersebut diantara kesibukan yang harus dilalui sehari-hari.

"Kami berangkat di akhir pekan, sehingga tak mengganggu pekerjaan. Selain itu, semua personil yang ikut tak ada yang cuti, sehingga lokasi yang dekat jelas menjadi sebuah pilihan," imbuhnya.Awan menjelaskan, Gunung Burangrang adalah sebuah gunung api mati yang hadir dari letusan besar Gunung Sunda pada zaman prasejarah. Dengan ketinggian 2.050 m di atas permukaan laut, meski tak terlalu tinggi namun tetap memberikan tantangan bagi para komunitas pecinta alam yang ingin menaklukkannya.

Sama seperti gunung-gunung lain di Jawa Barat, gunung ini pun nggak kalah menariknya buat didaki. Gunung Burangrang sendiri, menurut pria ramah yang saat ini menjabat sebagai Kasi Kemas dan pelayanan di Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos ini, bisa disusuri melalui tiga jalur pendakian. Ketiga jalur tersebut antara lain :Jalur pendakian via Legok Haji

Advertisement
scrol dalam berita
Scroll kebawah untuk lihat konten
Basecamp pendakian via Legok Haji ini berada di Desa Nyalindung. Jalur ini dikenal sebagai yang tercepat namun juga terberat, karena jalur ini dipenuhi tanjakan terjal dan curam.Untuk diketahui, kontur seperti ini tidak cocok buat para pendaki pemula. Namun, demikian ini adalah jalur dengan jarak terpendek untuk sampai ke puncak bagi mereka yang tidak punya banyak waktu.

Jalur pendakian via KopassusDisebut demikian karena jalur ini melewati medan yang jadi pusat pelatihan personil TNI. Rute ini dibuat melewati Kawasan Latihan Hutan Kopassus di Situ Lembang.

Untuk melaluinya, pastikan dulu sudah minta izin ke pos jaga, biar pendakian lebih nyaman dan tidak berbarengan dengan waktu latihan anggota Kopassus.Jalur pendakian via Pangheotan

Kalau jalur pendakian via Legok Haji menjadi yang tercepat, maka jalur via Pangheotan ini jadi yang paling lama. Meski begitu, pemandangan di jalur ini terkenal sangat indah.Lokasinya berada di Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Purwakarta. Waktu tempuh buat menuju puncak Burangrang melalui jalur ini bisa mencapai 5 jam atau lebih, cukup lama karena sebelum mencapai puncak jalur ini bakal melewati beberapa punggungan lain menguras waktu dan tenaga.

Sebagai sebuah area pegunungan, jelas Gunung Burangrang tak hanya menawarkan nuansa hijau saja. Di kawasan ini, menurut Awan juga terdapat dua air terjun atau curug yang cukup terkenal. 

Editor : Buliran News
dibawah pilihan editor
Tag:
vertikal dalam kontent
Bagikan

Berita Terkait
Terkini