Buliran.com - Yusuf Aditya Putratama mengungkapkan kejutan besar atas keputusan TVRI untuk tidak melanjutkan kontrak kontributor, termasuk dirinya, setelah tujuh tahun berada di posisi tersebut.Sebagai pekerja lepas, ia selalu siap menghadapi kemungkinan keputusan atasan untuk mengakhiri hubungan kerja sewaktu-waktu.
melalui telepon, Selasa (11/2/2025).Tapi Aditya tidak tinggal diam. Dengan keyakinan yang kuat dan resep dari leluhur, ia beserta istrinya, Widi, membuka gerobak pecel di belakang rumah mereka di Jalan Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul.
Usaha dengan nama Kamis Legi ini telah dimulai sejak setahun yang lalu."Seperti yang telah ditakdirkan Tuhan, tepat setahun setelah membuka usaha, Alhamdulillah usaha ini sudah mulai berkembang," ucap ayah dua orang anak tersebut.
Sementara sibuk mencari berita dan mengelola akun media sosial, Aditya masih menemukan waktu untuk menemani istrinya berbelanja kebutuhan warung ke Pasar Argosari untuk mengurangi biaya produksi."Alhamdulillah, saya diberi anugerah pengikut di Instagram dan TikTok yang cukup banyak. Jadi bisa dimanfaatkan untuk promosi gratis," katanya.
di pelosok Gunungkidul."Akun itu saya dedikasikan untuk membantu UMKM lokal, terutama di daerah terpencil, agar terdokumentasi dan memiliki akses yang lebih luas," katanya.
Sementara itu, kehormatan sebagai kontributor TVRI Yogyakarta masih menjadi fokus utama dalam kehidupan sehari-hari."Sampai sekarang saya masih merasa berat, namun kehidupan harus terus berjalan. Mungkin ini adalah cara Tuhan mengingatkan saya untuk lebih fokus pada pekerjaan dan keluarga, sambil terus mencari kesempatan di bidang jurnalisme," katanya.
Aditya masih mengingat pencapaian besar yang pernah diraihnya, seperti menjadi juara pertama dalam pelatihan (diklat) TVRI di Jawa Barat.Baginya, pengalaman itu merupakan pelajaran hidup yang sangat berharga.
"Suatu ketika, ketika saya mengikuti pelatihan jurnalistik berbasis mobile, saya berhasil menjadi pemenang di kategori terbaik di Jawa Barat. Ini adalah pengalaman yang sangat berkesan bagi saya," ujarnya.Dalam perjalanan karirnya sebagai jurnalis, ia mengatakan telah mendapatkan banyak pengalaman berharga.
"Setiap liputan selalu berkesan bagi saya karena saya dapat bertemu dengan berbagai kalangan, menjalin kekerabatan, dan terus belajar. Saya telah menjadi jurnalis sejak 2011, jadi saya tidak bisa meninggalkannya sepenuhnya," kata Aditya.