Buliran.com - Jepara,
Tradisi Halal Bihalal telah menjadi identitas khas budaya Islam Nusantara, khususnya pasca-Ramadhan. Namun, dari manakah tradisi ini berasal pertama kali? Banyak orang mengaitkannya dengan KH Wahab Chasbullah pada era 1940-an, tetapi sejarah mencatat jejak yang lebih tua—yakni dari kota Jepara. (Sumber Historis Primer: Naskah Babad Cirebon)
Baca juga: Adil Dalam Menyikapi Masalah
Dalam naskah kuno Babad Cirebon (kode CS 114 PNRI, hlm. 73), disebutkan secara eksplisit praktik Halal Bihalal di Jepara. Berikut kutipan aslinya:
Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten
"Wong Japara sami hormat sadaya umek Desa Japara kasuled polah ing masjid kaum sami ajawa tangan [berjabat tangan] sami anglampah HALAL BAHALAL sami rawuh amarek dateng Pangeran Karang Kamuning."Baca juga: Inspirasi Visioner Kartini yang Melampaui Zaman: Konsep Kecakapan Hidup bagi Generasi Muda
Ini merupakan bukti awal bahwa Halal Bihalal bukan sekadar gagasan modern, melainkan praktik sosial keagamaan yang telah hidup dalam komunitas Islam pesisir sejak zaman Wali Songo.