Scroll untuk baca artikel
banner ping kiri 120x600
banner kuping kanan120x600
banner1

Minang Sakato, Wadah Kebersamaan untuk Kemaslahatan Masyarakat Perantauan

Minang Sakato, Wadah Kebersamaan untuk Kemaslahatan Masyarakat Perantauan
Minang Sakato, Wadah Kebersamaan untuk Kemaslahatan Masyarakat Perantauan
bawah headline

JAUH dari hiruk pikuk serta jauh dari riak dan gelombang, begitulah keberadaan Paguyuban Minang Sakato. Meski demikian, eksistensi organisasi perantauan yang bermarkas di Pasar Timbul, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini tak perlu diragukan.Sejak digagas dan didirikan serta ketuai langsung oleh Alm Kol. Ahmad Husein pada 23 Maret tahun 1993 silam, Minang Sakato telah banyak terlibat dalam pemberdayaan masyarakat Minang yang bermukim di perantauan khususnya di kawasan Jakarta.

Sebagai seorang tentara yang tentunya juga nasionalis, mantan pimpinan PRRI dan telah dianugerahi titel pahlawan nasional yang berjuang mengembalikan arah NKRI yang cenderung komunis untuk ditegakkan kembali pada landasan negara Pancasila yang asli tertanggal 18 Agustus 1945, Ahmad Husein pun ingin paguyuban masyarakat Minang yang didirikan memiliki rasa cinta tanah air.Dalam usia yang telah menginjak 29 tahun, secara estafet, kepemimpinan di Paguyuban Minang Sakato telah berjalan dengan lancar. Saat ini, Drs. H. Hendra Zon, MM yang didaulat sebagai ketua umum, merupakan pemegang tampuk tertinggi yang keenam di organisasi Minang Sakato itu.

Dari catatan yang diterima redaksi, Alm Kolonel Ahmad Husein menjadi ketua paguyuban pertama pada tahun 1993-1998. Selanjutnya kepemimpinan beralih ke tangan Nasirlan pada 1998-2002 dan 2002-2006.Selanjutnya Nazirman menjadi ketua pada 2006-2010 dilanjutkan dengan Ustadz Saadi Jamal pada 2010-2014. Dari tangan Ustadz Saadi, selanjutnya kepemimpinan beralih ke tangan Ismail S.

Namun yang bersangkutan tak lama menjadi orang nomor satu di Minang Sakato, selanjutnya barulah tongkat kepemimpinan ini beralih ke tangan Hendra Zon yang mengambil alihnya pada tahun 2015-2019 dan 2019-2024.Paguyuban Minang Sakato sejak dirikan hingga hari ini, memiliki beragam aktivitas dalam rangka menjalin silaturahim dan kebersamaan serta tentunya meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

"Alhamdulillah, aktifitas yang dilakukan selain melanjutkan arisan bulanan sebagai media silaturahmi anggota, berbagai program baru pun sudah dilaksanakan antara lain: Wisata ke Cipanas (2016), Milad Minang Sakato (2017) di Masjid Surau Gadang, Setu Babakan, Jagakarsa, jelasnya.Tak sekadar itu, Minang Sakato di tangan Hendra Zon, pun ikut mengawaki kelahiran organisasi DPC IKM (Induk Keluarga Minang) di Jagakarsa pada 2018 silam.

Advertisement
scrol dalam berita
Scroll kebawah untuk lihat konten
"Dan salah satu hal yang monumental adalah adanya wakaf tanah seluas 200 M2 di Cileungsi untuk kegiatan Minang Sakato dari anggota senior Pak Sopian pada tahun 2019 lalu," ujar Hendra Zon serius.Setiap tahunnya, Minang Sakato ikut melaksanakan ibadah qurban pada Iedul Adha, mendirikan organisasi pemuda Minang Sakato bernama Palanta Sakato yang diketuai Afernando, SH. Menyelenggarakan Pulang Basamo dan menyaksikan pesta budaya di desa Kubu Gadang, Padang Panjang pada November 2018.

Minang Sakato juga memberdayakan Palanta Sakato menjadi sebuah Badan Otonom Lembaga Bantuan Hukum bernama BO - LBH BHADRIKA yang berada di bawah binaan Yayasan Guru Tahoe - Sekolah Raja 1856."BO - LBH BHADRIKA memberikan konsultasi hukum gratis kepada warga Minang, tak hanya di jakarta juga yang berada di seluruh Indonesia untuk dapat mengendalikan masalah hukum yang sedang dihadapi," jelas Hendra pula.

Dan sejak tahun 2020, kegiatan keagamaan bulanan, pun rutin digelar di Masjid Al Karim Pasar Timbul Jagakarsa. Selanjutnya pada 2021, Minang Sakato berhasil mengubah organisasi sayapnya dari sebelumnya bernama Palanta Minang menjadi Sakato Mudo."Kegiatan terbaru yang baru selesai digelar adalah wisata religius di Pondok Pesantren Husnayain Sukabumi," imbuhnya.

[caption id="attachment_19578" align="alignnone" width="252"] KETUA UMUM - Hendra Zon selaku ketua umum Paguyuban Minang Sakato tahun 2020-2024.[/caption]Tak hanya menjelaskan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Minang Sakato, dalam kesempatan itu Hendra Zon kepada BuliranNews juga menjelaskan arti dari Logo Paguyuban Minang SAKATO.

"Secara umum, Logo Minang Sakato mengacu pada 6 kriteria yang didalamnya termaktub maksud dan tujuan didirikannya silaturahmi sosial dan ekonomi Paguyuban Minang Sakato," jelasnya.Diantaranya :

Editor : Buliran News
dibawah pilihan editor
Tag:
vertikal dalam kontent
Bagikan

Berita Terkait
Terkini