Scroll untuk baca artikel
banner ping kiri 120x600
banner kuping kanan120x600
banner1

Uang Investasi Ilegal Diduga Kucuri Klub Sepak Bola Tanah Air

Uang Investasi Ilegal Diduga Kucuri Klub Sepak Bola Tanah Air
Uang Investasi Ilegal Diduga Kucuri Klub Sepak Bola Tanah Air
bawah headline

BuliranNews, JAKARTA  - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut aliran uang investasi ilegal mengalir ke beberapa klub sepak bola di Indonesia. Nominal uang yang mengalir mencapai miliaran rupiah."Angkanya miliaran rupiah, masih ditelusuri," ujar Ketua Kelompok Humas PPATK M. Natsir Kongah dalam keterangannya, Sabtu (9/4).

Natsir belum bersedia membeberkan klub sepak bola tanah air mana saja yang kecipratan aliran uang investasi ilegal. Dia menyatakan PPATK masih terus menelusurinya."Masih terus kita tindaklanjuti," kata dia.

Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana membenarkan soal aliran dana investasi bodong mengalir ke beberapa klub sepak bola di tanah air."Iya benar (aliran investasi bodong mengalir ke beberapa klub sepak bola)," ujar Ivan.

PPATK kembali melakukan pemantauan terhadap aliran dana dari investor ke berbagai pihak terkait dengan produk investasi ilegal.Dari pemantauan tersebut, pada Kamis, 24 Maret 2022 ini PPATK membekukan atau menghentikan sementara transaksi yang berasal dari 17 rekening dengan nilai Rp 77,945 miliar.

"Sehingga total penghentian sementara transaksi yang diduga berasal dari tindak pidana berupa investasi ilegal sebesar Rp 502,88 miliar dengan jumlah 275 rekening," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam keterangannya, Jumat (25/3/2022).6 Klub

Advertisement
scrol dalam berita
Scroll kebawah untuk lihat konten
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan aliran dana investasi bodong robot trading mengalir ke sekitar 6 klub sepak bola di tanah air. Sebelumnya polisi juga telah menyebutkan adanya keterlibatan salah satu tersangka dengan klub Liga 1, Madura United.“Klub bolanya lebih dari satu, ada sekitar enam,” kata Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana di kantornya, Jakarta, Jumat, 8 April 2022.

Ivan tak menjelaskan detail klub bola mana saja yang menerima aliran yang itu. Dia mengatakan aliran duit itu berbentuk sponsor. Perusahaan robot trading itu memasang iklan di klub sepak bola tersebut.Jumlah uang yang digelontorkan untuk iklan itu, kata dia, mencapai miliaran rupiah.

“Signifikan jumlahnya,” kata dia.Polisi sebelumnya menyatakan akan memeriksa manajemen Madura United dalam kasus Viral Blast. Pasalnya, manajer Madura United, Zainal Hudha Purnama ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Zainal merupakan pemilik dari PT Trust Global Karya yang merupakan pengelola Viral Blast. Dia baru menjabat sebagai manajer Madura United pada akhir tahun 2021 sebelum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pada Februari lalu. Dia akhirnya mengundurkan diri dari jabatan tersebut.Selain Viral Blast, Bareskrim Polri saat ini juga tengah menyidik sejumlah kasus robot trading lainnya, seperti DNA Pro dan Fahrenheit.

Berdasarkan penelusuran Tempo, klub sepak bola Borneo FC sempat melakukan kerjasama dengan DNA Pro. Petinggi DNA Pro, Daniel Zii, menandatangani kontrak sponsorship dengan klub asal Samarinda tersebut pada September tahun lalu meskipun tak disebutkan berapa besaran kontrak sponsor tersebut.Daniel Zii saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka bersama 11 orang lainnya. Akan tetapi dia disebut tengah melarikan diri dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mabes Polri.

Editor : Buliran News
dibawah pilihan editor
Tag:
vertikal dalam kontent
Bagikan

Berita Terkait
Terkini