Usai kejadian, Ahmad masih dirawat di ruang intensif dengan kondisi diperban hampir nyaris seluruh tubuhnya, sedangkan resepsi pernikahan yang sedianya menjadi momen bahagia dalam hidupnya terpaksa dibatalkan.
Ibu korban, Ningcik, yang ditemui di rumah sakit mengaku masih syok dan tak kuasa menahan kesedihan atas musibah yang dialami anaknya.
Ningcik mengaku tidak mengetahui motif di balik serangan brutal terhadap putranya itu."Kami kaget, kami tidak tahu siapa pelakunya dan apa motifnya, begitu kami turun kami diserang," ujar Ningcik kepada wartawan.
Aparat Kepolisian Resor Kota Besar Palembang telah menerima laporan atas kejadian itu dan saat ini masih melakukan penyelidikan intensif."Sementara info yang kami dapat motif penyerangannya adalah dendam lama para pelaku dengan korban, namun untuk jelasnya akan kita ungkap setelah para pelaku tertangkap. Kami juga masih mengumpulkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian. Kami akan kejar para pelaku dan ungkap motif di balik penyerangan ini seterang-terangnya," kata Kapolsek Seberang Ulu I Palembang AKP Herri.Ditemui di rumah sakit, Ahmad yang dalam kondisi tak berdaya dan penuh luka terbata mengungkapkan bahwa penyerangnya berjumlah lima orang, dengan tiga orang di antaranya menyerangnya menggunakan senjata tajam jenis parang, sementara satu orang lainnya menodongkan pistol dan menghalangi mobilnya.
Editor : Redaktur Buliran