Selain itu, SMGR mengalami penyusutan pendapatan 4,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp15,6 triliun di akhir Juni 2025.
Beda dengan penjualan terak kepada pihak ketiga yang justru meningkat 31,6 persen secara tahunan, menjadi Rp1,83 triliun. Demikian pula penjualan bangunan selain semen, melompat 51,9 persen secara tahunan, menjadi Rp635,22 miliar.
Sayangnya, kenaikan penjualan terak dan bangunan selain semen itu, tidak mampu menyelamatkan keuangan SMGR yang mengalami penurunan secara signifikan.
Pemicu rontoknya keuangan SMGR, karena anjloknya penjualan semen kepada pihak ketiga, sebesar 9,8 persen (yy), menjadi Rp11,06 triliun. Senasib, penjualan semen, beton jadi siap pakai dan lain lain, kepada sejumlah relasi amblas 8,8 persen (yoy), menjadi Rp926,4 miliar.Pun demikian dengan pendapatan perseroan yang susut 0,63 persen (yoy), menjadi Rp12,4 triliun. Laba kotor merosot 18,7 persen (yoy) menjadi Rp3,13 triliun.
Editor : Redaktur Buliran