Scroll untuk baca artikel

Kirana Dwi Chantika, Wakili Payakumbuh di Ajang Lomba Bertutur Nasional Tingkat SD/MI Tahun 2025

Kirana Dwi Chantika, Wakili Payakumbuh di Ajang Lomba Bertutur Nasional Tingkat SD/MI Tahun 2025
Kirana Dwi Chantika, Wakili Payakumbuh di Ajang Lomba Bertutur Nasional Tingkat SD/MI Tahun 2025

Payakumbuh - 2/9/2025- Kirana Dwi Chantika, seorang siswi kelas V dari SDN 20 Payakumbuh, berhasil mengharumkan nama kota dengan mewakili Payakumbuh di ajang Lomba Bertutur Nasional Tingkat SD/MI Tahun 2025. Dengan membawakan cerita rakyat berjudul "Legenda Bukik Posuak," Kirana akan bersaing dengan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia.

Di bawah bimbingan Kepala Sekolah SDN 20, Sri Herawati, S.Pd., Kirana terpilih setelah melewati seleksi ketat di tingkat kota dan provinsi. Cerita yang ia bawakan, "Legenda Bukik Posuak," adalah sebuah kisah legendaris dari Sumatera Barat yang sarat makna.

Kisah ini berpusat pada Bagindo Ali, seorang raja bijaksana yang gemar berburu. Suatu hari, ia berburu seekor rusa besar hingga berminggu-minggu lamanya. Setelah berhasil menaklukkan rusa tersebut, sang raja melemparkan paha rusa itu saking kuatnya hingga membentur sebuah bukit, membuat bukit itu berlubang. Lubang inilah yang kemudian dikenal sebagai Bukik Posuak.

Kisah ini mengajarkan tentang kegigihan, kesabaran, dan makna di balik sebuah nama tempat. Dengan penyampaian yang penuh emosi dan penghayatan, Kirana diharapkan mampu memukau juri dan penonton di tingkat nasional.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Payakumbuh, Erwan, S.IP, M.M., menyampaikan dukungannya penuh kepada Kirana. "Keberhasilan Kirana mencapai tahap nasional adalah bukti nyata bahwa talenta bercerita di Payakumbuh sangatlah menjanjikan. Kami berharap Kirana bisa tampil maksimal dan menginspirasi anak-anak lain untuk mencintai sastra dan cerita-cerita tradisional," ujarnya.

Kirana akan berlaga di Jakarta dalam waktu dekat. Seluruh warga Payakumbuh mendoakan yang terbaik agar Kirana dapat meraih prestasi gemilang dan membawa pulang medali emas. "Kita memiliki banyak anak-anak berbakat di Kota Payakumbuh ini, maka dengan begitu, kita akan terus dukung agar anak-anak kita ini semangat berkarya," ungkap Kabid Pustaka, Rudi Arnel.

Kirana Dwi Chantika yang didampingi oleh pustawan Ipil Susanti mengatakan bahwa tujuan lomba bertutur bagi anak-anak adalah untuk menumbuhkan minat baca dan kecintaan terhadap budaya lokal, meningkatkan keterampilan komunikasi dan kepercayaan diri, serta melestarikan budaya lisan dan cerita tradisional melalui pengasahan kemampuan mendongeng dan bercerita. "Dengan adanya lomba ini maka bisa menjadi sarana penting dalam membangun karakter dan literasi anak sejak dini, memberikan ruang ekspresi kreatif, serta menanamkan nilai-nilai moral dan kearifan lokal," kata Ipil.

Editor : Feni Efendi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini