"Kalau pengobatannya sampai saat ini masih dijamin BPJS Kesehatan. Tapi bagaimana biaya anak-anaknya yang masih kelas satu dan kelas empat SD ,serta biaya hidup nanti, walaupun dia masih tinggal bersama saya. Kami berharap ada dukungan," katanya berharap.
Kondisi Korban
Ia menjelaskan, Budi bekerja sebagai Anggota Satpol PP yang diperbantukan di Kantor Kecamatan Tallo. Dia mulai masuk pada 2016 lalu. Statusnya kini Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu. Untuk menambah penghasilan, Budi juga nyambi menjadi pengemudi ojek daring (Ojol) Grab.
Saat ditanyakan kondisi Budi saat ini, dia mengatakan, perkembangannya belum sepenuhnya sadar, namun tetap ada peningkatan dan belum ada permintaan dirujuk.
"Kondisi belum sadar penuh, tapi sesekali ngomong dan tidak semua orang dia kenali. Kondisi kaki dan badannya baik, tapi kepalanya belum, karena memang kepalanya saat itu kena (luka berat). Belum dirujuk, kami serahkan sepenuhnya kepada pihak rumah sakit Primaya. Mohon doanya," ujar dia. Saat kejadian pembakaran Kantor DPRD Makassar pada Jumat (29/8) malam, korban Budi Haryadi nekat melompat dari lantai atas gedung tersebut saat api mulai membakar ruangan. Korban sempat dikabarkan meninggal dunia di rumah sakit, namun informasi dan berita tersebut tidak benar.Mensos Saifullah Yusuf dalam kunjungannya menyampaikan, seluruh korban diberikan perlindungan dan jaminan sosial. Termasuk memberikan santunan sebesar Rp15 juga masing-masing bagi tiga orang korban meninggal dan sebesar Rp5 juta setiap orang korban luka. Selain itu, ada program rehabilitasi dan pemberdayaan sosial.
Editor : Redaktur Buliran