Buliran.com - Jakarta,
Total Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang bangkrut mencapai rekor tertinggi, yaitu 20 bank, jauh lebih banyak dibandingkan rata-rata tahunan yang hanya sekitar 6 hingga 7 BPR.
Namun, OJK menegaskan bahwa situasi ini tidak mencerminkan adanya gejolak dalam sektor perbankan.
“Penutupan BPR bisa menjadi indikasi yang baik saya kira, bagaimana bekerjanya sistem di Indonesia. Artinya, justru sebetulnya BPR yang sekarang mungkin sudah hampir 20 yang kita tutup itu tidak menimbulkan sama sekali goncangan atau keresahan pada masyarakat,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae dalam webinar Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Jumat (11/4/2025).Baca juga: Luhut Pandjaitan: Saya Mendukung Gaya Purbaya yang Efisien Menerjemahkan Keinginan Presiden
Dian, yang merupakan anggota Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ex-officio, mengatakan bahwa lembaga itu dapat menyikapi jatuhnya BPR-BPR di berbagai tempat dengan cepat.
Editor : Redaktur Buliran