Buliran.com - Jakarta,
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan di hadapan Presiden Prabowo Subianto, para pemimpin intelektual, peneliti, serta seluruh pegiat sains dan teknologi, bahwa Indonesia saat ini memiliki dana abadi pendidikan Rp 154,1 triliun. Sementara tahun 2026, dana abadi pendidikan kemungkinan akan mencapai Rp175 triliun.
“Saya termasuk yang memulai melahirkan dana pendidikan abadi ini 2009 dengan Rp 1 triliun. Waktu itu motivasinya ada dua, make sure bahwa anggaran 20 persen di dalam APBN yang diamanatkan konstitusi tidak wasted. Jadi kalau tidak terbelanjakan, dia harus menjadi dana abadi,” tutur Sri Mulyani dalam acara KSTI 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025).Menurutnya, saat itu banyak juga sekolah yang tidak mampu membelanjakan dana pendidikan dengan tepat. Hasilnya, malah dipakai untuk mengganti fasilitas yang masih bagus, atau bahkan urusan mengecat pagar dan bangunan.
“Maka motif pertama dulu adalah making sure bahwa dana pendidikan tidak goes wasted. Dibuatlah wadah yang disebut dana abadi. Tapi motif kedua adalah karena saya waktu jadi Menteri Keuangan di 2005, 2006 mulainya. Itu saya merasa minder. Karena banyak orang Indonesia yang tidak mampu sekolah di the best university,” jelas dia.
Indonesia Mampu Bersaing
Sri Mulyani ingin memiliki anak bangsa dari lulusan universitas bergengsi dunia, sebagaimana Menteri Keuangan negara lain membanggakan jajarannya.
Editor : Redaktur Buliran