Scroll untuk baca artikel

Dana Abadi Pendidikan pada 2026 Bakal Tembus Rp 175 Triliun

Indrawati dalam acara KSTI 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025).
Indrawati dalam acara KSTI 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025).

“Waktu itu saya event di lingkungan ASEAN, Malaysia, Singapura, mereka selalu bilang, oh I have my staff, udah belajar di Harvard, Columbia, di Stanford, di London School of Economics. Mereka bilang, anak buah saya nggak ada yang belajar di situ. Dan kita merasa, suddenly we realize kita harus checking out. Sehingga muncullah keinginan untuk bisa mengirim orang Indonesia,” kata dia.

Sri Mulyani sangat yakin generasi bangsa Indonesia mampu bersaing di universitas bergengsi dunia. Hanya saja, selama ini kemampuan biaya menjadi momok utama.

“Sehingga saya ingin melaporkan kepada Bapak Ibu sekalian, Rp154,11 triliun. Kalau tahun ini ditambah dengan another Rp20 triliun, akan menjadi Rp175 triliun, next year juga akan menambahkan lagi. Dana abadi pendidikan Rp126,12 triliun, ini untuk pendidikan. Dana abadi penelitian Rp12,99 triliun. Dana abadi perguruan tinggi Rp10 triliun. Dana abadi kebudayaan Rp5 triliun,” ungkapnya.

670 Ribu Penerima Manfaat

Dengan dana abadi sektor pendidikan, sebanyak 670 ribu anak-anak Indonesia telah menjadi penerima manfaat, 92 ribu menerima manfaat dalam bentuk beasiswa gelar, 55.586 alumni, dan 578 ribu penerima beasiswa non-degree.

“What about the top university? Di dunia, 3.363 orang, 24 alumni LPDP dari MIT. Saya yakin di sini ada nggak, 63 alumni dari University of Oxford, 96 alumni dari Harvard University, 72 alumni dari University of Cambridge, 20 alumni dari Stanford, 78 dari Berkeley, dan 308 dari Imperial College London. Tidak ada yang tepuk tangan,” ujar Sri Mulyani sambil mengajak apresiasi hadirin.

Editor : Redaktur Buliran
Bagikan

Berita Terkait
Terkini