DUNIA internasional, bisa melihat secara jelas kebrutalan bangsa Yahudi di Israel terhadap penduduk Palestina. Kekerasan tidak henti-hentinya terjadi dan seakan-akan selalu mereka cari.Padahal, dahulunya para pengungsi Yahudi tak bisa memiliki tempat tinggal dan mencari perlindungan. Mereka ditolak oleh berbagai negara Eropa, Kuba, Kanada bahkan Amerika.
Sampai akhirnya kehadiran mereka disambut baik oleh warga Palestina. Mereka diberi makan, perlindungan dan tempat tinggal dari penduduk setempat.Tapi kini, seakan mereka merepresentasikan ironi 'air susu dibalas air tuba'. Kebaikan warga Palestina diabaikan, bahkan seraya dibungkam oleh negara pendukung Israel.
Simak potret lawas pengungsi Yahudi saat tiba di Palestina, serta kisah selengkapnya berikut ini seperti dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (19/5).
Genosida Terbesar Akibat Pembantaian MasalHolokaus atau The Holocaust adalah salah satu aksi genosida terbesar diawal abad ke-19. Kala itu Nazi begitu getol menggalakkan pembantaian masal terhadap komunitas Yahudi di seluruh wilayah Eropa. Terutama wilayah yang diduduki Nazi Jerman.
Tercatat sekitar enam juta orang atau dua pertiga dari total populasi Yahudi di seluruh Eropa yang tewas dibantai oleh Nazi Jerman, di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.Holokaus dikenal juga sebagai Shoah merupakan genosida penganut Yahudi Eropa selama Perang Dunia II. Sejumlah tokoh dan orang berpendidikan kaum Yahudi dikabarkan dapat menyelamatkan diri pergi.
Dulu Yahudi Memelas di Hadapan Palestina
Di Kapal MS. St. Louis terbentang spanduk besar bertuliskan permohonan memelas. Ia meminta tempat tinggal dan perlindungan kepada Palestina.Potret lawas saat para pengungsi Yahudi tiba di Palestina dengan spanduk tersebut lantas viral. Tampak penduduk Palestina di pinggir pantai menyambut kehadiran kaum Yahudi.
"Antara tahun 1945 – 1947 eksodus pengungsian Yahudi ke Palestina berlangsung. Pada tahun 1947, para pengungsi ini masuk ke wilayah Palestina mengharap belas kasihan dengan membentangkan spanduk bertuliskan, “The German destroyed our families and our homes – don’t destroy our hopes” (Jerman telah menghancurkan keluarga dan rumah-rumah kami, jangan hancurkan harapan kami)," imbuhnya.Ironi Air Susu Dibalas Air Tuba
Para pengungsi lantas mendapatkan makanan dan tempat tinggal yang layak dari penduduk Palestina. Tapi lihat kondisi saat ini, mereka seakan mengabaikan sejarah dan berani merebut paksa kedudukan negara Palestina."Di Palestina para pengungsi ini mendapatkan makanan, perlindungan dan tempat tinggal dari penduduk setempat. Namun ironi terjadi, air susu dibalas dengan air tuba," sambungnya.
Editor : Buliran News