Dengan runtuhnya Nazi pada 1945, Yugoslavia entah bagaimana berhasil menghindari pendudukan Soviet tetapi tidak dengan Komunisme. Di bawah kediktatoran sosialis Marsekal Josip Tito, pemimpin tentara partisan selama Perang Dunia II, Yugoslavia tetap sebuah republik sosialis nonblok otoriter sampaid 1992, ketika ketegangan internal dan nasionalisme bersaing mengakibatkan perang saudara.
Negara ini kemudian terpecah menjadi enam negara yang lebih kecil (Slovenia, Kroasia, Bosnia, Serbia, Macedonia, dan Montenegro) membuatnya menjadi contoh baik apa yang terjadi ketika asimilasi budaya, etnis, dan agama gagal berkuasa.5. Tibet, 1913-1951
Tibet telah ada selama lebih dari seribu tahun dan sejak 1913 dikelola menjadi sebuah negara yang merdeka. Di bawah pengawasan damai dari rantaian Dalai Lama, akhirnya negara ini diduduki Komunis China pada 1951. Pasukan Mao telah mengakhiri Tibet sebagai bangsa yang berdaulat singkat.
Tibet semakin tegang pada 1950-an sampai negara tersebut akhirnya memberontak pada 1959 yang mengakibatkan aneksasi (pengambilan dengan paksa tanah (wilayah) orang (negara) lain untuk disatukan dengan tanah (negara) sendiri) China dan pembubaran pemerintah Tibet.Tibet selesai sebagai negara untuk selamanya dan China mengubahnya hanya menjadi wilayah, bukan lagi sebuah negara.
6. Austro-Hungaria, 1867-1918Sementara semua negara yang menemukan diri mereka di pihak yang kalah setelah Perang Dunia Pertama menderita secara ekonomi, dan kehilangan geografis untuk beberapa derajat, namun tidak lebih besar kehilangan dari Kekaisaran Austro-Hungaria.
Pembubaran kekaisaran besar ini menghasilkan negara modern Austria, Hungaria, Cekoslowakia, dan Yugoslavia, dengan bagian-bagian lainnya bergabung ke Italia, Polandia, dan Rumania.
Pada 1954, seseorang merasa memiliki ide yang baik untuk membagi Vietnam menjadi dua, meninggalkan komunis di utara dan pseudo-demokrasi di bagian selatan. Seperti halnya dengan kedua Korea sebelumnya, demikian pula di Vietnam sehingga perang saudara antara dua Vietnam tak terhindarkan.
Pada akhirnya, perang ini menyeret Amerika Serikat ke dalam konflik. Akibatnya, sejarah mencatat ini adalah perang yang paling menguras biaya dan tenaga bagi Amerika.Akibat desakan dunia Internasional dan rakyatnya sendiri, Amerika akhirnya meninggalkan Vietnam Selatan berjuang sendiri pada 1973. Dua tahun kemudian, Vietnam Selatan mengakhiri perang saudara, selanjutnya mereka mengubah nama negara menjadi Saigon dengan Ho Chi Minh City sebagai ibu kota.
8. United Arab Republic, 1958-1971Dalam upaya membawa kesatuan bangsa Arab, Presiden Mesir Gamel Abdel Nasser berpikir bahwa ide yang bagus untuk bersatu dengan tetangga jauhnya Suriah dalam aliansi yang efektif akan mengepung musuh bebuyutan mereka Israel, dan membuat mereka negara adidaya regional.
Editor : Buliran News