"Dua jembatan ini menjadi penghubung kawasan industri, jadi ini sangat penting untuk akses pekerja maupun arus distribusi barang dari pabrik," tandasnya.
Selanjutnya, orang nomor satu di Bumi Kartini itu melanjutkan peninjauan ke Desa Bungu, Kecamatan Mayong, untuk memantau proyek peningkatan jaringan irigasi. Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali–Juana melakukan revitalisasi irigasi yang nantinya dapat mengaliri hingga 18 hektare lahan pertanian di Desa Bungu.
"Dari 100% (anggaran pembangunan) di BBWS ini, Jepara ini dapat 30% sendiri. Ini harus dimaksimalkan untuk pertanian kita," ujarnya.

Pada tahun 2024, hasil produksi kopi mencapai 15 ton, sedangkan kemiri sebanyak 4 ton. Hasil panen tersebut nantinya akan diolah menjadi berbagai produk turunan seperti minyak kemiri, sirup markisa, dan biji kopi. Namun demikian, Supaat mengakui bahwa kuantitas hasil panen masih tergolong minim karena penggunaan alat dan mesin pertanian yang belum optimal serta membutuhkan dukungan pemerintah.
Selain itu, kelompok tani juga mendukung gerakan penanaman pohon yang memiliki nilai ekonomi sekaligus mampu menyerap air. Hal tersebut penting mengingat debit air di beberapa sumber mata air mulai berkurang dan membutuhkan perhatian khusus. Editor : Redaktur Buliran