Generasi muda saat ini hidup di tengah dunia yang kompleks dan penuh tantangan. Tidak cukup hanya pintar secara akademik, mereka juga perlu mampu menghadapi tekanan sosial, persaingan kerja, hingga perkembangan teknologi yang cepat. Kartini, meski hidup lebih dari seabad lalu, telah melihat pentingnya kesiapan mental dan keterampilan praktis dalam mendukung kehidupan generasi masa depan.
Lebih jauh lagi, Kartini juga menyoroti pentingnya karakter dalam pendidikan. Ia percaya bahwa integritas, empati, dan rasa tanggung jawab adalah bagian tak terpisahkan dari pendidikan sejati. Ini yang disampaikan dalam suratnya kepada kepada Stella, 4 Oktober 1901: “Pendidikan yang baik bukan hanya menanamkan ilmu, tapi juga membentuk hati yang kuat dan pikiran yang jernih.”
Dalam dunia modern, pernyataan ini semakin terasa relevan. Pendidikan karakter adalah bagian dari life skill, karena membantu generasi muda menjadi pribadi yang tahan banting, etis, dan dapat dipercaya. Nilai-nilai yang sangat dibutuhkan dalam masyarakat global yang penuh tantangan moral dan sosial.
Dengan menjadikan pemikiran Kartini sebagai inspirasi, pendidikan di Indonesia harus semakin diarahkan pada pengembangan life skill, agar setiap anak bangsa baik perempuan maupun laki-laki dapat hidup mandiri, berdaya saing, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.