Scroll untuk baca artikel
banner ping kiri 120x600
banner kuping kanan120x600
banner1

Mengenal Tujuh Kerajaan Tertua di Minangkabau Sebelum Kehadiran Kerajaan Pagaruyung 

Mengenal Tujuh Kerajaan Tertua di Minangkabau Sebelum Kehadiran Kerajaan Pagaruyung 
Mengenal Tujuh Kerajaan Tertua di Minangkabau Sebelum Kehadiran Kerajaan Pagaruyung 
bawah headline

MASYARAKAT Indonesia tentu mengenal kerajaan Pagaruyung. Ini merupakan suatu kerajaan besar pada zaman dulu, yang berlokasi di Tanah Datar, Sumatera Barat.Bahkan tidak sedikit yang mengatakan, bahwa Kerajaan Pagaruyung ini merupakan salah satu kerajaan yang tertua di pulau Sumatera.

Memang, dari informasi yang beredar, Kerajaan Pagaruyung berdiri pada tahun 1347 masehi, yang diproklamirkan oleh Adityawarman sekaligus menjadi raja pertama.Tetapi, itu tidak menandakan bahwa Kerajaan Pagaruyung menjadi yang pertama di alam Minangkabau.

Artinya, terdapat sejumlah kerajaan lain yang muncul terlebih dahulu ketimbang Pagaruyung.Bahkan dari sejumlah kerajaan itu, terdapat satu nama kerajaan yang dicap sebagai yang pertama, sekaligus ada pula kesultanan.

Lantas jika bukan Kerajaan Pagaruyung sebagai yang pertama, lalu kerajaan apa yang pertama kali muncul?Menyangkut hal itu, Kerajaan Pasumayam Koto Batu adalah kerajaan pertama yang berdiri di alam Minangkabau.

Menurut Tambo, dari buku Minangkabau Dari Dinasti Iskandar Zulkarnain Sampai Tuanku Imam Bonjol karya Amir Sjarifoedin Tj.A, kerajaan itu berada di daerah bernama Pariangan, dekat kaki gunung Merapi.Kerajaan Pasumayam Koto Batu ini berdiri pada abad ketiga sebelum masehi, sampai pertengahan abad kedua masehi.

Advertisement
scrol dalam berita
Scroll kebawah untuk lihat konten
Kerajaan ini didirikan oleh Sri Maharaja Diraja, sekaligus menjadi raja pertama. Selama masa pemerintahannya berlangsung,Kerajaan Pasumayam Koto Batu telah melahirkan sejumlah daerah-daerah dan nagari.

Setiap wilayah yang berada dalam cakupan kerajaan itu, dipimpin oleh datuk-datuk yang ditunjuk oleh Sri Maharaja Diraja.Kerajaan Pasumayam Koto Batu terus berkembang dan mulai berganti raja.

Setelah Sri Maharaja Diraja tidak menjabat, posisinya digantikan oleh beberapa orang, seperti anak Datuk Ketumanggungan dan saudara tirinya, Datuk Perpatih Nan Sabatang, serta mamak kandung Datuk Suri Dirajo.Kerajaan berikutnya adalah Lagundi Nan Baselo, yang bertempat di Pariangan Padang Panjang dan berdiri pada abad kedua, sampai pertengahan abad kelima masehi.

Pada Kerajaan Lagundi Nan Baselo dipimpin oleh Suri Dirajo, yang mana ia adalah keturunan dari Dri Maharaja Diraja.Suri Dirajo memiliki pengetahuan yang sangat luas dan dalam.

Berkat kelebihannya itu, membuat masyarakat dalam kerajaannya sangat dihormati dan disanjung.Bahkan, saat ia masih menjabat sebagai raja di kerajaannya, ia dianugerahi gelar Sri Maharaja Diraja, yang merupakan gelar keturunan yang diwariskan secara turun-temurun, dari raja-raja gunung Merapi.

Editor : Buliran News
dibawah pilihan editor
Tag:
vertikal dalam kontent
Bagikan

Berita Terkait
Terkini