Keunikan dari Kesultanan Kuntu Kampar ini adalah penghasil merica yang terbesar.Bahkan beberapa kerajaan lain seperti Singosari dan Majapahit, adalah pelanggan utama dari Kesultanan Kuntu Kampar, dalam hal perdagangan merica.
Tidak menutup kemungkinan juga, dua kerajaan besar di pulau Jawa itu juga ingin merebut Kesultanan Kuntu Kampar.Akhirnya, Kesultanan Kuntu Kampar pun diperebutkan oleh beberapa pihak, yang disebabkan oleh kualitas merica yang dihasilkan.
Dari catatan lapangan Poortman, ia menjelaskan bahwa Kesultanan Kuntu Kampar diperebutkan oleh pihak beragama islam dan hindu-budha, secara bergantian.Pertama, dimulai dari Dinasti Fathimiyah yang datang dari Mesir pada tahun 1128, memperebutkan daerah produksi merica Kesultanan Kuntu Kampar.
Kemudian pada tahun 1168, Dinasti Fathimiyah dipukul mundur oleh para tentara Dharmasraya Jambi, yang beragama buddha.Mereka pun juga sukses menguasai daerah produksi merica Kesultanan Kuntu Kampar.
Kesultanan Aru Barumun juga sempat menguasai Kesultanan Kuntu Kampar, dan daerah produksi mericanya pada 1301. Lalu terakhir dikuasai oleh Kerajaan Majapahit pada 1339. (*/iwc)
Editor : Buliran News