“Formatnya pun sudah disepakati yaitu format dari framework perjanjian dan scoping-nya termasuk kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral penting dan juga terkait dengan reliabilitas dari koridor rantai pasok yang mempunya resiliesi tinggi,” ucapnya.
Dia berharap pertemuan yang dilakukan akan ditindaklanjuti dengan berbagai pertemuan satu hingga tiga putaran.
“Kami berharap dalam 60 hari kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dengan Amerika Serikat,” tutur dia.
Menko Airlangga menyebutkan, tarif impor tekstil dan garmen yang diberlakukan Trump untuk produk Indonesia ini, melejit ketimbang keputusan tarif pada 2 April 2025 sebesar 32 persen. Ditambah tambahan tarif 10 persen selama penundaan 90 hari, ditambah tarif terdahulu yang berkisar 10 persen hingga 37 persen.
Editor : Redaktur Buliran