Scroll untuk baca artikel

Reputasi dan Integritas dalam Perspektif Filsafat Jawa dan Kuno terhadap Bangkrutnya Bank Artha Jepara

Foto Djoko TP ODGJ
Ilustrasi Reputasi dan Integritas dalam Perspektif Filsafat Jawa dan Kuno terhadap Bangkrutnya Bank Artha Jepara

2. Integritas: Fondasi yang Runtuh dalam Krisis

Filosofi Jawa sangat menekankan keselarasan antara kata, perbuatan, dan moralitas. Konsep "Satya Ing Janji" (kesetiaan terhadap janji) sangat relevan dalam dunia perbankan. Bank yang gagal memenuhi janji-janjinya kepada nasabah berarti telah mengkhianati prinsip dasar integritas.

Integritas yang goyah juga bisa dijelaskan dengan "Ngelmu Iku Kalakone Kanthi Laku", yang berarti bahwa ilmu dan kebijaksanaan harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Seorang pemimpin atau pengelola bank yang hanya memahami teori keuangan tetapi tidak mengimplementasikannya dengan etika dan kejujuran akan membawa kehancuran.

Dalam filsafat kuno, kita juga mengenal konsep "Manunggaling Kawula Gusti", yang mengajarkan bahwa kepemimpinan dan tanggung jawab harus sejalan dengan keharmonisan antara manusia, masyarakat, dan hukum alam. Ketika sebuah bank hanya berorientasi pada keuntungan sesaat tanpa memikirkan kesejahteraan nasabah dan keadilan sosial, maka keseimbangan tersebut terganggu dan akhirnya menimbulkan kehancuran.

3. Bangkrutnya Bank Artha Jepara dalam Perspektif Filsafat Kuno

Bagikan

Opini lainnya
Terkini