banner ping kiri 120x600
banner kuping kanan120x600

Badan Gizi Nasional Harus Dievaluasi Total, MBG Abai SOP hingga Minim Pelibatan UMKM

Kepala BGN, Dadan Hindayana.
Kepala BGN, Dadan Hindayana.

Buliran.com - Jakarta,

Ekonom dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori menyatakan munculnya berbagai persoalan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), tentu harus menjadi bahan evaluasi serius bagi Badan Gizi Nasional (BGN).

Advertisement
Scroll Dalam Berita2
Scroll kebawah untuk lihat konten
"MBG ini baru berjalan 4 bulan. Sudah tentu masih ada kekurangan di sana-sini. Ini bukan berarti memaklumi kasus keracunan berulang, bukan. Tapi berbagai masalah yang ada, tidak seharusnya membuat program ini dihentikan. Bahwa perlu evaluasi terus menerus dan perlu peninjauan tidak henti, iya," tutur Khudori kepada awak media saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).

BGN di matanya tidak becus dalam mengeksekusi program andalan Presiden Prabowo Subianto. Dari sisi kemitraan saja, alih-alih memberikan garansi, BGN malah membuat mitranya alami kerugian Rp1 miliar.

"Dugaan saya, mitra BGN sebagai pelaksana MBG itu salah menggandeng mitra. Mengapa harus menggandeng yayasan? Bukankah tidak ada keharusan menggandeng yayasan. Bermitra bisa langsung berhubungan dengan BGN. Tidak harus melalui pihak lain atau pihak ketiga," ungkapnya.

Persoalan lainnya, sambung dia, kasus keracunan massal yang berulang. Menurutnya, tentu hal ini menjadi peringatan keras bagi BGN untuk memastikan kontrol lebih ketat. SOP, kata dia, jangan disepelekan karena menyangkut nyawa manusia.

Editor : Redaktur Buliran
Bagikan

Berita Terkait
Terkini