"Kita lihat kenapa sekarang banyak anak-anak yang sudah cuci darah dan ginjalnya bermasalah karena anak-anak tidak terkontrol jajannya di sekolah. Jadi, menurutku jika pemerintah kaji ini (MBG) lebih baik lagi bisa bermanfaat tapi kalau dilihat kondisi saat ini kan ada anak-anak keracunan," terang Azizah.
Selain banyaknya kasus keracunan siswa, ibu tiga anak ini juga mempertanyakan menu yang disajikan. Karena menurutnya, banyak makanan terbuang.
"Kan kita bisa lihat di lapangan itu banyak makanan yang terbuang, mubazir jadinya. Karena kan selera anak-anak itu berbeda-beda jangan disamaratakan. Makanya mungkin (dana MBG) dialihkan ke sarana pendidikan seperti bangunan sekolah," jelasnya.
Pras (40), orangtua siswa asal Batang, Jawa Tengah juga berpendapat senada."Sangat setuju (MBG dihentikan) misal dikonversi ya. Yang penting pengelolaannya benar. Ini kan pengelolaannya banyak permainan sih ya," kata Pras.
Editor : Redaktur Buliran