Bagi Pras, program MBG masih belum tepat sasaran dan banyak pihak yang memanfaatkan menjadi momen mencari keuntungan.
"Sebenarnya tidak masalah tetap berlangsung, yang terpenting penataan atau pengelolaannya itu benar," ujar Pras.
"Misalnya dapur MBG dikelola di sekolah, itu lebih efektif dibanding bikin dapur terus terpisah. Artinya setiap sekolah diberi kesempatan untuk mengelola MBG sendiri," imbuhnya.
Alasan dirinya mendorong untuk dibuka dapur MBG di sekolah karena saat ini sering terjadi keterlambatan dan proses distribusinya lama"Bayangkan sekarang MBG dapur umumnya di luar, masaknya pagi dini hari. Misal jam 2 pagi atau jam 1 pagi, terus sampai sekolah jam 12 siang," paparnya.
Editor : Redaktur Buliran